Sumenep, Kanalnews.id – Sungguh terlalu, ditengah pandemi Covid-19 masih ada oknum Aparat atau perangkat Desa yang tega mengambil hak warganya sendiri.
Hal tersebut telah terjadi di Desa Dasuk Laok, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, salah satu oknum perangkat Desa inisial AR diduga telah menilap Bantuan Sosial (Bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) milik puluhan warganya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini. Bantuan BPNT yang diduga ditilap atau digelapkan oleh oknum perangkat Desa Dasuk Laok, adalah periode Januari – Maret April 2022 dengan nominal bantuan Rp. 600.000 per KPM.
Jika yang menjadi korban oknum tersebut sekitar 20 orang atau lebih, jika dijumlahkan Rp. 600.000 X 20 orang maka total uang warga miskin yang digelapkan-nya sekitar Rp. 12 juta rupiah.
“Iya benar, awalnya saya tahu dari tetangga bahwa saya dapat bantuan BPNT. Ketika saya cek di Kantor Pos ternyata benar, tapi kata Pos sudah ada yang mencairkan,” kata M, salah satu warga Dusun Mandungan, Desa Dasuk Laok. Senin (16/5/2022).
Lebih lanjut, M yang merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT menjelaskan, setelah pihaknya bertanya siapa yang mencairkan bantuan hak miliknya. Pihak Pos mengatakan silahkan ditanyakan kepada pihak Desa.
“Setalah saya tanya siapa yang mencairkan bantuan yang menjadi hak saya, pihak Pos menyarankan agar bertanya kepada Pemerintah Desa,” terangnya pula.
“Silahkan ya Bu tanyakan ke Pemerintah Desa, karena semua bantuan sudah selesai dicairkan,” imbuh M, menirukan perkataan pihak Pos.
Bahkan menurut M, bukan hanya bantuan miliknya yang diduga di embat oleh oknum perangkat Desa, tapi ada sekitar puluhan KPM yang juga ditilap oknum tersebut.
“Bukan hanya milik saya pak, tapi banyak tetangga saya juga sama, ketika ditanya ke pos sudah ada yang mencairkan,” ungkapnya dengan lirih.
Hal senada juga disampaikan oleh H, warga dusun yang sama dengan M juga mengatakan kepada media ini, bahwa bantuan BPNT miliknya juga diduga diembat oleh oknum perangkat Desa Dasuk Laok.
“Punya saya juga hangus pak, karena ada yang mencairkan di Pos, entah siapa yang tega mengambil hak saya,” katanya kepada media ini. Senin (16/5/2022).
Karena pencairan BPNT saat ini di Kantor Pos, ketika ditanya apakah dirinya menerima undangan pencairan yang ada barcode-nya dari kantor Pos. H menjawab tidak dapat undangan.
“Tidak ada (undangan) pak, saya tahu bahwa saya dapat bantuan karena biasanya saya tiap tahun dapat dapat bantuan BPNT itu,” tandasnya.
“Selain itu saya tahu dari tetangga yang juga dapat bantuan itu, mereka bilang bahwa ketika pencairan nama saya dipanggil, otomatis saya pasti dapatkan kan pak?,” Terang H menambahkan.
Namun saya sampai berita ini diterbitkan, Kepala Desa Dasuk Laok Ruhawa, belum bisa dimintai konfirmasi secara langsung. Meski dicoba konfirmasi melalui sambungan teleponnya tidak ada jawaban meski nada sambungnya terdengar aktif. (KN)