DPRD Sumenep Tegaskan Event Madura Culture Festival Tak Jelas Output dan Incomenya

Ketua Komisi IV DPRD Sumenep
Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Mulyadi Saat Memimpin Rapat di Komisinya. (Foto: Kanal News)

SUMENEP, KanalNews.id – Komisi IV DPRD Sumenep mulai menyoroti pelaksanaan Madura Culture Festival (MCF) 2025. Mereka menilai acara tersebut tidak memberikan hasil yang sebanding dengan anggaran besar yang dikeluarkan.

Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Mulyadi, menyatakan pihaknya sudah menanyakan secara langsung terkait output kegiatan tersebut saat rapat bersama Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar).

“Ketika kami tanya waktu rapat di komisi ke Kadis Budporapar, outputnya tidak jelas. Oleh sebab itu kami evaluasi,” kata Mulyadi pada tim media ini, Selasa (23/09/2025).

Baca Juga :  Momentum Isra' Mi'raj, Pemkab Sumenep Berbagi Kasih Dengan Anak Yatim

Lebih lanjut, Politisi Partai Demokrat itu menegaskan, bahwa Komisi IV DPRD Sumenep memutuskan untuk melakukan penekanan anggaran MCF di tahun 2026. Hal itu sebagai langkah evaluasi atas penyelenggaraan tahun ini.

“Anggarannya di tahun 2026 kami pres lagi, karena memang PAD-nya tidak jelas dari hasil kegiatan itu, ” ujarnya dengan tegas.

Bahkan menurutnya, pengalokasian dana MCF perlu dibicarakan kembali di Tim Anggaran (Timgar) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumenep.

Baca Juga :  Kemeriahan Bangil Carnival Rayakan Hari Jadi Pasuruan ke-1096

“Alasaan utama evaluasi ini adalah karena dana yang digelontorkan terlalu besar. Namun, hasil yang ditunjukkan tidak sepadan dengan pemasuditunjukka, ” ungkapnya.

Ia mencontohkan, tahun 2025 ini, anggaran yang digunakan untuk MCF mencapai Rp310 juta. Namun, pendapatan asli daerah (PAD) yang masuk hanya Rp4,9 juta.

“Anggaran besar, tapi PAD-nya kecil sekali. Karena itu, agar tidak terulang, anggaran 2026 harus dikurangi dan pembahasannya lebih ketat,” tutur Mulyadi.

Baca Juga :  Keluarga Pasien Gagal Ginjal Nangis Adukan Nasibnya Pada Acara Dialog Yang Digelar AJP

Oleh sebab itu, DPRD Sumenep berharap pemerintah daerah lebih selektif menggelar kegiatan serupa. Evaluasi kali ini diharapkan mampu mengarahkan kegiatan budaya agar lebih berdampak ekonomi bagi masyarakat.

Dengan evaluasi ini, DPRD Sumenep menilai setiap program daerah harus mengutamakan efisiensi, akuntabilitas, serta memberikan manfaat yang nyata bagi pembangunan ekonomi lokal. (*)