PAMEKASAN, KanalNews.id — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan menggelar Focus Group Discussion (FGD) di lantai empat Gedung Rektorat UIN Madura, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan yang mengusung tema bertajuk “Tantangan dan Arah Kebijakan UHC di Pamekasan” itu digagas para jurnalis sebagai bagian dari pra-rapat kerja (Raker) PWI Pamekasan.
Ketua Panitia, Khairul Umam Syarif, menyebut FGD ini menjadi langkah awal menuju pelaksanaan Raker yang dijadwalkan pada pekan ketiga November mendatang.
“Raker nantinya bakal difokuskan di luar Madura. Kegiatan ini merupakan langkah awal atau pemanasan,” katanya. Kamis (30/10/2025).
Lebih lanjut enurutnya, FGD itu menjadi momentum penting dalam merumuskan program kerja selama masa kepengurusan PWI Pamekasan.
Ditempat yang sama, Ketua PWI Pamekasan, Khairul Anam, mengatakan FGD ini juga merupakan bentuk penerapan 11 pasal Kode Etik Jurnalistik. Tema UHC dipilih karena berkaitan dengan tanggung jawab media terhadap keakuratan informasi publik.
“Saya sebut satu pasal terkait kewajiban wartawan untuk menulis berita yang akurat dan berimbang. Pada 23 Oktober lalu, BPJS Kesehatan menggelar konferensi pers, kemudian muncul dua berita berbeda tentang UHC. Akibatnya publik menjadi bingung,” katanya.
Anam panggilan akrabnya mencontohkan, ada media yang menulis penghentian layanan UHC bagi lebih dari 50 ribu peserta BPJS Kesehatan di Pamekasan. Namun media lain justru menyebut layanan itu tetap berjalan.
“Oleh sebab itu, FGD ini melibatkan banyak unsur, mulai eksekutif, legislatif, BPJS Kesehatan, pengusaha, organisasi kemahasiswaan, akademisi, hingga perwakilan masyarakat,” ujarnya.
Anam berharap diskusi ini dapat memperjelas informasi kepada publik dan mendorong lahirnya pemberitaan yang berimbang.
“Di sinilah pemberitaan yang berimbang bisa dicapai dan dipahami secara utuh oleh masyarakat,” tutupnya. (*)





















