SUMENEP, KanalNews.id – Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Sumenep, tahun 2024 ini merencanakan akan membangun 128 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk masyarakat miskin.
Hal itu dilakukan Disperkimhub, sebab program RTLH tersebut sudah menjadi atensi Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam rangka menekan angka kemiskinan di kabupaten paling ujung pulau Madura ini.
Terbukti beberapa waktu lalu, Bupati Fauzi sapaan akrabnya saat mengunjungi salah satu warga di Desa Guluk-Guluk yang bernama Nenek Hotipah, yang taraf hidupnya masuk kategori miskin ekstrem, dirinya langsung meminta Dinas terkait untuk gerak cepat memberikan bantuan.
Salah bantuan yang diberikan oleh Bupati Fauzi adalah memberikan rumah yang layak ditempati karena sebelumnya rumah nenek Hotipah termasuk rumah yang tidak layak huni sebab terbuat dari anyaman bambu dan banyak yang bocor.
Guna menindak lanjuti program yang di atensi Bupati Fauzi, Disperkimhub Sumenep menyiapkan angggaran sebesar Rp 2,5 Miliar untuk program RTLH Tahun 2024 ini.
“Program RTLH ini adalah atensi Bapak Bupati, oleh sebab itu tahun ini sekitar 128 rumah yang akan kami bangun, ” kata Kepala Disperkimhub Sumenep, Yayak Nurwahyudi, melalui Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Noer Lisal Anbiyah kepada media ini. Rabu (26/06/2024).
Lebih lanjut, Lisal panggilan akrabnya menyampaikan, dari 128 rumah warga penerima bantuan RTLH masing-masing akan mendapatkan anggaran Rp.20 juta.
“Sesuai juknis, anggaran RTLH ini Rp. 20 juta per unit dengan ukuran 4X5 meter persegi, ” ungkapnya.
Dalam program RTLH ini, sambung Lisal, warga penerima bantuan RTLH dipastikan akan langsung bisa menempati rumahnya tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.
“Jadi Program RTLH yang bersumber dari APBD ini penerima bantuan tidak dibebankan menambah biaya dalam membangun rumahnya, ” ujar Lisal.
“Tapi dengan anggaran Rp. 20 juta ini kami pastikan langsung bisa ditempati, seperti halnya rumah milik nenek Hotipah,” terang Lisal menegaskan.
Dikonfirmasi terpisah, Nenek Hotipah mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah terutama kepada Bupati Sumenep yang telah memberikan kehidupan yang lebih layak.
“Alhamdulillah saat ini kami sekeluarga sudah tidak khawatir lagi jika terjadi hujan atau angin, karena rumah kami sudah sangat nyaman dan aman untuk ditempati, ” tutur nenek Hotipah menggunak bahasa madura kepada media ini. Selasa (25/06/2024). (*)