Disebut Ada Skandal Proyek Fiktif, DPD LIRA Pamekasan Geruduk Kantor DKPP

Kanal News
Kecewa : Peserta Aksi Membakar Ban Bekas di Depan Kantor DKPP Pamekasan (Foto/Kanal News)

PAMEKASAN,KanalNews.co.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) melakukan aksi demontrasi ke Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Pamekasan. Kedatangan mereka pertanyakan kasus penipuan berkedok proyek irigasi perpompaan dan irigasi perpipaan Tahun anggaran 2024. Selasa (/29/4/2025)

Pantauan di lapangan, aksi yang dipimpin Oleh Bupati LIRA DPD Pamekasan, Slamet Riyadi ditemui oleh Kabid Sarana Produksi dan Kabid Sarana dan Prasarana.

Baca Juga :  Polres Pamekasan Ungkap Kasus Video Pornografi Gay (LGBT)

Dalam aksi tersebut ada beberapa tuntutan, diantaranya meminta Bupati Pamekasan mengevaluasi kinerja oknum pegawai DKPP yang terlibat skandal proyek fiktif.

Kemudian, meminta supaya pak mul dapat menjelaskan perihal penyuapan terhadap oknum dinas pertanian provinsi Jawa Timur

Selanjutnya, meminta bupati segera lakukan evaluasi terhadap pelaku cek lokasi kegiatan proyek.

Dan Terakhir, meminta penjelasan kepada mantan plt DKPP Pamekasan terkait penipuan berkedok proyek irigasi fiktif.

Baca Juga :  Melalui Panggung Kreasi Anak Negeri, Satpol PP dan Bea Cukai Madura Sosialosasikan Rokok Ilegal

Sayangnya Pak Mul selaku Kabid sarana pertanian Pamekasan tidak dapat menemui, alasannya ia sedang sakit. Namun saat ditanya perihal surat ijin sakit ataupun surat keterangan dokternya tidak ada.

Situasi semakin memanas dan sempat terjadi saling dorong antara pihak kepolisian dengan peserta aksi akibat emosi salah satu pegawai DKPP yang sedang diklarifikasi terkait uang suap sehingga menimbulkan sedikit ceos. Namun hal itu dapat dinetralisir oleh peserta aksi karena khawatir dimanfaatkan oleh orang -orang yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga :  Cegah Tingginya Penderita Stroke, Dinkes P2KB Sumenep Imbau Warga Rutin Periksa Kesehatan

Akibat dari beberapa tuntutan peserta aksi tidak terpenuhi, peserta aksi melampiaskan kekecewaannya dengan membakar ban bekas dan keranda mayat sebagai simbol matinya hati nurani pejabat DKPP kabupaten Pamekasan. (*)