SUMENEP, KanalNews.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar pelatihan kompetensi kepemimpinan sekolah guna menyiapkan calon Kasek (Kepala Sekolah). Kamis, 05 Oktober 2023.
Kegiatan pelatihan yang bertempat di Hotel Azmi itu dibuka langsung oleh Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra dan dihadiri 70 guru penggerak yang merupakan calon Kasek tingkat SD dan SMP.
Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra mengatakan, bahwa kegiatan pelatihan kompetensi kepemimpinan sekolah itu dikhususkan bagi guru yang sudah dinyatakan lulus program guru penggerak.
“Guru penggerak ini adalah program Kemendikbud dalam rangka pengisian Kepala Sekolah. Jadi sekarang itu Kepala sekolah diambil atau diangkat dari Guru Penggerak, ” katanya saat memberikan sambutan.
“Maka dari itu kami kumpulkan 70 Guru penggerak angkatan 5 dan 7 ini untuk kami bekali ilmu manajerial dan supervisi sebelum kalian diangkat sebagai kepala sekolah, ” imbuh Agus panggilan akrab Kepala Disdik Sumenep.
Sebagai calon kasek, sambung Agus, dituntut sebagai figur yang menjadi role model bagi peserta didik dan bagi guru yang lain di sekolahnya.
Bahkan juga dituntut untuk melakukan pembinaan bagi tenaga adminstrasi sekolah, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium dan lain sebagainya.
“Tuntutan-tuntutan ini adalah merupakan tugas-tugas yang baru bagi seorang guru yang diserahi tugas tambahan kepala sekolah,” ujarnya.
Oleh karenan itu, masih kata Agus, pelatihan, pembimbingan dan pembinaan bagi calon kasek ini merupakan upaya-upaya yang mesti dilakukan dalam rangka melahirkan pemimpin pembelajaran yang berkualitas.
“Melalui pelatihan ini calon kasek diharapkan mampu untuk memimpin dan mengelola sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Sumenep ini, ” tuturnya seraya berharap.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Sumenep, Akhmad Fairusi S.Pd., M.A.P. juga menuturkan, bahwa peserta pelatihan itu merupakan guru penggerak angkatan 5 sebanyak 31 guru dan angkatan 7 berjumlah 44 guru.
“Sebenarnya total jumlah dari dua angkatan itu 75 guru. Tapi, 5 guru sudah diangkat menjadi kepala sekolah. Sehingga hanya tersisa 70 guru yang ikut pelatihan peningkatan kompetensi kepemimpinan sekolah,” paparnya.
Pelatin ini, lanjut Fairus, bukan sebagai syarat untuk jadi kepala sekolah, tapi hanya pembekalan atau penambahan ilmu manajerial dan supervisi sebagai bekal nanti diangkat menjadi kepala sekolah.
Kegiatan tersebut dengan sistem In-On-In yakni In selama 4 hari, yakni 3 hari berlangsung pada 5 sampai 7 Oktober 2023. Kemudian dilanjutkan study ke sekolah-sekolah selama 3 hari. Lalu pada 3 Nopember 2023 mendatang, untuk presentasi hasil study mereka.
“Kami berharap para peserta mengikuti pelatihan secara maksimal, sebagai bekal menjadi kepala sekolah. Semua dari 70 peserta itu kita usulkan menjadi kepala sekolah baik SD maupun SMP,” pungkasnya. (Hil/Red).