SUMENEP, KanalNews.id – Kasus oknum guru ngaji di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang digunakan telah melakukan pelecehan seksual terhadap santrinya kini semakin terang benderang.
Pasalnya identitas oknum guru ngaji yang tega mencabuli santrinya yang masih dibawah umur diduga seorang Ketua RT di Desa Pangarangan, Kecamatan Kota, Sumenep.
“Itu guru ngajinya adalah Ketua RT di desa ini,” kata salah satu sumber terpercaya yang diterima tim media ini. Kamis malam (09/05/2024).
Menurut sumber yang identitasnya tidak dipublikasikan itu mengungkapkan, bahwa Ketua RT Desa Pangarangan itu berinisial R (50), pada malam kejadian langsung digrebek oleh keluarga korban.
“Malam Rabu kemarin itu dah yang pas ramai, keluarga korban langsung mendatangi rumah oknum guru ngaji tersebut,” kata sumber tersebut menjelaskan.
Narasumber itu juga mengatakan, bahwa para korban yang notabene anak di bawah umur tersebut kebanyakan masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Tentu, kasus pencabulan itu sempat menghebohkan warga setempat. Sebab, langgar atau mushalla yang seharusnya menjadi tempat mengaji dan menimba ilmu keagamaan oleh anak-anak ternodai oleh kelakuan oknum guru ngaji itu.
Peristiwa tak senonoh yang berlokasi di Jalan Jati Emas, RT 008/RW 003, Desa Pangarangan, Sumenep, kini jadi buah bibir masyarakat.
Bahkan, sebuah video rumah R digeruduk warga pada Selasa (7/5/2024) malam viral di media sosial utamanya grup WhatsApp.
Sayangnya, hingga saat ini Kepala Desa (Kades) Pangarangan, Miskun Legiyono, masih bungkam dan enggan menanggapi konfirmasi media ini. Apa benar oknum Guru ngaji tersebut adalah Ketua RT di Desanya.
Media KanalNews.id telah melakukan upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp belum ada tanggapan Kamis (9/5/2024). Padahal pesan konfirmasi yang dikirim media ini sudah centang dua yang menandakan belum di jawab. (*)