SUMENEP, KanalNews.id – Ratusan petani milenial di Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kompak menghadiri kegiatan ngobrol bareng penguatan literasi digital bagi komunitas pertanian. Jum’at, 28 Juli 2023.
Kegiatan penguatan literasi digital bagi komunitas pertanian itu berlangsung di aula Madrasah Darul Ulum, Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.
Diketahui, kegiatan ngobrol bareng tentang penguatan literasi digital guna menangkal konten negatif itu merupakan pelaksanaan ke 13 kalinya di Kabupaten Sumenep yang digagas oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.
Hadir pada kegiatan yang mengusung tema bertajuk “penguatan literasi digital dalam melawan konten negatif” itu diantaranya; Dirjen APTIKA Kominfo RI, Samuel Abrijani Pengerapan, sebagai Keynote Speaker secara Daring, dan Direktur Kaukus Muda Indonesia (KMI) Edy Humaidi sebagai pelaksana kegiatan.
Hadir pula sebagai pemateri pada penguatan literasi digital itu, yakni Kepala Diskominfo Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Nyai. Hj. Shulhah Syarifah, dan Praktisi Literasi Digital, Achmad Bahrur Rozi.
Dirjen APTIKA Kominfo RI, Samuel Abrijani Pengerapan, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa saat ini teknologi digital berkembang makin pesat dan menciptakan kemajuan diberbagai bidang kehidupan manusia.
“Teknologi digital saat ini berkembang makin pesat, oleh sebab itu seiring dengan perkembangan tersebut literasi digital adalah kemampuan dasar yang wajib kita memiliki, ” katanya saat membuka acara ngobrol bareng literasi digital bersama komunitas pertanian. Jumat (28/07/2023).
Lebih lanjut, Samuel panggilan akrabnya menjelaskan, dengan memiliki kemampuan literasi digital maka dengan mudah memanfaatkan teknologi digital secara efektif dan efesien.
“Tidak hanya itu, literasi digital juga sangat krusial agar kita punya pengetahuan tentang keamanan digital untuk melindungi diri kita dari berbagai resiko ancaman dunia digital, seperti; penipuan dan pencurian identitas, ” ujar Samuel menjelaskan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kadiskominfo Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya, juga mengingatkan kepada peserta literasi digital agar bijak menggunakan gadget atau Handphone dalam bersosial dan berkomunikasi di dunia maya.
“Di era digitalisasi saat ini kita harus bijak menggunakan digital terutama dalam bermedia sosial (ber medsos). Jangan sampai gara-gara ingin viral malah membuat konten yang negatif atau hoax,” kata Kadiskominfo saat mengisi acara ngobrol bareng dengan komunitas Pertanian.
Lebih lanjut, Ferdian panggilan akrabnya menjelaskan, apabila tidak dapat menggunakan dunia digital dengan baik bukan tidak mungkin dapat terjerat Undang-Undang ITE.
“Apalagi saat ini konten-konten negatif yang cenderung merugikan banyak orang atau bisa disebut informasi hoax yang dapat dijerat undang-undang ITE, ” ujarnya menegaskan
Oleh sebab itu, sambung Ferdian, sebagai petani milenial yang profesional bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi yang saat ini perkembangannya semakin pesat.
“Dengan kecanggihan teknologi digital saat ini para petani milenial saat ini atau petani milenial saat ini bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan produksi hasil taninya, ” terang Ferdian.
Ditempat yang sama, Pembina PC Fatayat NU Sumenep yang sekaligus Pengasuh Ponpes Darul Ulum, juga menyampaikan bahwa dalam bermedsos setidaknya harus tahu bagaimana caranya menggunakannya dengan baik dan benar.
“Dalam kitab suci alquran ada istilah tabayyun dalam memanfaatkan dunia digital, yang mana ketika kita mendapatkan informasi jangan langsung dikonsumsi mentah-mentah apalagi langsung menyebarkannya, tapi kita harus tahu siapa dan dari mana informasi tersebut berasal, ” tuturnya nyai Shulhah.
“Jadi jangan sampai ketika kita mendapatkan informasi jangan langsung percaya. Bahkan jangan sampai karena ingin viral kita malah membuat konten yang berisi fitnah atau mencaci maki apalagi sampai membuat berita hoax,” imbuh Nyai Shulhah.
Kemajuan teknologi digital, masih kata Nyai Shulhah, sejatinya sangat bagus bagi kehidupan kita saat ini, sebab kita dapat menyambung silaturrahim dengan saudara atau kerabat kapanpun dan dimanapun.
“Dari itu saya mengajak ayo kecanggihan teknologi digital ini kita sarana bersilaturahmi dengan saudara, sanak family dan kerebat yang jaraknya berjauhan dengan kita, ” terang Nyai Shulhah.
Sementara itu, Achmad Bahrur Rozi praktisi literasi digital juga menekankan dalam menggunakan teknologi digital sebaik-baiknya, sebab ancaman dunia digital lebih bahaya ketimbang dunia nyata.
“Berhati-hatilah dalam dalam menggunakan teknologi digital seperti media sosial yang saat ini susah dibendung sehingga banyak pertikaian dan permusuhan akibat konten negatif yang sengaja dibikin oleh orang yang suka membuat kegaduhan,” pungkasnya. (Hil/Red) .