Miliki Dua Dokter Spesialis Cantik di Poli Kulit dan Kelamin, RSUDMA Siap Layani Masalah Kewanitaan

Dokter Spesialis
dr. Susanti Rosmala Dewi, Sp.DV (Kanan) dan dr. Novia Indriyani Adisty, Sp.KK (Kiri), Dua Dokter Spesialis Kulit Kelamin di Poli Kulit dan Kelamin RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep. (Foto: Kolase Kanal News).

SUMENEP, KanalNews.id – Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus melakukan inovasi dalam meningkatkan pelayanan yang prima.

Salah satunya saat ini RSUD plat merah itu sudah menyiapkan dua dokter spesialis kulit kelamin yang khusus melayani pasien yang memiliki masalah kewanitaan.

Dua dokter cantik yang berada di Poli Kulit dan Kelamin RSUDMA Sumenep itu adalah dr. Susanti Rusmala Dewi, Sp.DV dan dr. Novia Indriyani Adisty, Sp.KK.

Sebagai dokter yang membidangi kulit dan kelamin, dr. Susanti Rusmala menjelaskan, jika keputihan merupakan istilah keluarnya cairan dari vagina selain darah haid.

Baca Juga :  Dinsos P3A Sumenep Tampilkan Anak TK Binaannya Pada Festival Kreasi Anak Yatim

Dalam bahasa medis, menurut dokter yang murah senyum itu, hal tersebut disebut fluor albus, leucorrhea, white discharge.

“Keputihan disebabkan oleh cairan atau lendir yang diproduksi dalam vagina dan leher rahim ini akan membawa sel-sel mati serta bakteri keluar dari vagina,” kata Dokter Susanti, Rabu (01/05/2024).

Menurutnya, perempuan pada umumnya punya risiko gangguan organ kelamin yang lebih tinggi. Salah satu dari gangguan tersebut adalah anatomi Miss V yang terekspos dan kondisinya relatif lembab sehingga memudahkan bakteri berkembang.

Baca Juga :  Dugaan Manipulasi Kredit Miliaran Rupiah di BNI Sumenep; Zamrud Khan; Itu Masuk Praktik Fraud

“Oleh sebab itu, penting sekali untuk berkonsultasi pada dokter spesialis kelamin wanita terkaiy masalah penyakit kewanitaan, ” ujarnya.

Lebih lanjut, Dokter Susanti menerangkan, bahwa keputihan ada dua macam yaitu, keputihan fisiologis dan abnormal (patologis).

Dijelaskan, bahwa keputihan fisiologis adalah kondisi normal yang terjadi akibat perubahan hormonal.

“Keputihan fisiologis dapat disebabkan oleh stress, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi, dan haid,” ungkapnya.

Sedangkan keputihan abnormal (patologis) disebabkan oleh kondisi medis yang dialami wanita, seperti infeksi bakteri, infeksi jamur, atau parasit.

Baca Juga :  Didik Kedisiplinan, PP Darul Ulum Gelar Festival Gerak Jalan Kreatif

“Organ kelamin wanita, dari struktur anatomi berdekatan letaknya dengan uretra sama anus, jadi berpotensi adanya bakteri,” paparnya menjelaskan.

Namun apabila keputihan tersebut berbau anyir atau warnanya kuning putih keabuan, kata dr. Susanti Rusmala, bisa dikatagorikan penyebabnya karena bakteri.

Di sisi lain, terciptanya keputihan juga dikarenakan kurang menjaga kebersihan vagina.

“Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun, red), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur,” tuturnya.

“Apabila terjadi keputihan bisa langsung memeriksakan ke Poli Kulit dan Kelamin di RSUDMA Sumenep,” pungkas Dokter Susanti. (*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *