Aktivis Desak Bea Cukai Madura Tutup Pabrik Rokok Ilegal

Rokok ilegal
Aktivis Anti Korupsi, Farid Gaki Menunjukkan Salah Satu Merek Rokok Ilegal yang Beredar Pesat di Madura. (Foto: Kanal News).

SUMENEP, KanalNews.id – Maraknya peredaran rokok ilegal di Madura, termasuk Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dalam beberapa tahun terakhir ini semakin masif tak terkendali.

Bahkan dari saking masifnya banyak para pelaku operasi rokok ilegal ini langsung menjelma menjadi Sultan dengan kekayaan yang berlimpah mengalahi para perusahaan besar yang resmi dan legal.

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) tahun 2023, 3 kabupaten di Madura masih menjadi Kabupaten termiskin di Jatim.

Tiga (3) kabupaten tersebut yakni, Kabupaten Sampang menduduki nomor 1 Kabupaten termiskin di Jatim dengan penduduk miskin 21,76 persen, nomor urut 2 Kabupaten Bangkalan dengan penduduk miskin 19,35 persen, diperingkat 3 Kabupaten Sumenep dengan penduduk miskin 18,85 persen.

Berdasarkan fakta tersebut, dapat dikatakan bahwa keberadaan ratusan perusahaan rokok ilegal di Madura termasuk di Kabupaten Sumenep, bukan solusi untuk mengurangi kemiskinan, melainkan malah memperburuk, sebab yang kaya hanya pemilik perusahaan dan pengedar rokok ilegal.

Baca Juga :  Melalui JJS, KPU Sumenep Sosialisasikan Pilkada Serentak 2024

Oleh sebab itu, Aktivis Gugus Anti Korupsi (Gaki) Jatim, Farid mendesak Bea Cukai Madura untuk perusahaan rokok ilegal di Madura termasuk di Kabupaten Sumenep.

Apalagi menurutnya saat ini semakin banyak bermunculan perusahaan-perusahaan rokok ilegal yang beroperasi di Madura termasuk di Sumenep, tanpa adanya pengawasan yang ketat dari Bea Cukai Madura.

“Kami menemukan banyak perusahaan rokok ilegal di Madura termasuk di Kabupaten Sumenep,” kata Farid kepada media ini. Sabtu (06/07/2024).

Lebih lanjut, Farid Gaki panggilan akrabnya menjelaskan, operasi ilegal ini jelas sangat merugikan negara karena tidak membayar cukai.

“Pendapatan negara dari cukai rokok sangat penting untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, ” ungkapnya menegaskan.

Farid juga menyoroti dampak kesehatan dari rokok ilegal. Rokok ilegal menurutnya, diduga mengandung bahan-bahan berbahaya karena tidak melewati pengawasan ketat. “Masyarakat menjadi korban utama,” ujarnya dengan lantang.

Baca Juga :  Diduga Makan Dana Banpol, Akankah Ketua Nasdem Sumenep Diseret ke Kasus Korupsi

Farid menegaskan bahwa ini bukan sekadar masalah ekonomi, tapi juga kesehatan dan masa depan generasi muda. “Mari kita jaga masa depan kita bersama,” terang Farid.

Farid juga mengatakan langkah cepat dan tegas dari Bea Cukai sangat dibutuhkan. “Kami berharap ada razia dan penutupan perusahaan-perusahaan ilegal besar-besaran di Madura termasuk di Sumenep,” harap Farid Gaki.

“Bea Cukai Madura harus kembali gencar mekakukan oprasi dan razia gabungan, seperti tahun 2022 lalu, operasi bisa dilakukan dipintu masuk Suramadu dan melakukan rerazia langsung ke pabrik yg duduga memproduksi rokok ilegal, karena madura bisa dikatakan produsen tebesar rokok ilegal, baik Kabupaten Pamekasan, Sampang dan Sumenep, ” timpal Farid Gaki.

Baca Juga :  Bawa Tagline "Sumenep Bermanfaat" Paslon FINAL Resmi Daftar Cabup-Cawabup ke KPU

Selain itu, untuk mewujudkan hal tersebut, aktivis anti korupsi itu meminta partisipasi masyarakat dalam melaporkan aktivitas rokok ilegal. “Jika masyarakat turut serta, penegakan hukum akan lebih efektif, ” terang Farid dengan tegas.

Farid juga menyebutkan perusahaan rokok ilegal seringkali beroperasi di tempat-tempat tersembunyi. “Mereka pintar mengelabui petugas,” ungkap Farid.

Oleh karena itu, ia mengharapkan koordinasi yang lebih baik antar lembaga. termasuk pemerintah daerah, untuk lebih peduli terhadap masalah rokok ilegal ini.

“Hanya dengan kerja sama semua pihak, baik Bea Cukai, pemerintah, lembaga, aktivis dan masyarakat, kita bisa menghentikan praktik ilegal ini,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Bea Cukai Madura yang berada di Kabupaten Pamekasan belum memberikan respon terhadap peredaran rokok ilegal di Madura yang semakin masif. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *