SUMENEP, KanalNews.id – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep menggelar Kurasi Produk Unggulan Menuju Pasar Global bersama member INAEXPORT di aula setempat. Kamis, 09 Mei 2024).
Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk membahas potensi ekspor pertanian lokal ke kancah global. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, Tenaga Teknis Bidang Akses Pasar dan Pemasaran Ekspor, Arso.
Kemudian sesi pembahasan dilakukan secara daring bersama Atase Perdagangan Kedutaan Besar Indonesia di Canberra Australia, Agung Haris Setiawan dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia, Aziza Rahmaniar Salam.
Sedangkan peserta diisi oleh segenap elemen DKPP Sumenep dan masing-masing Koordinator Penyuluh (Korluh) perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sekabupaten, Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani di ujung timur Pulau Garam Madura.
Dalam kesempatannya, Atase Perdagangan Kedutaan Besar Indonesia di Canberra Australia, Agung Haris Setiawan menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami untuk melakukan ekspor ke kancah internasional. Salah satunya adalah regulasi.
“Kita mesti paham tentang regulasi sebelum melakukan ekspor pasar ke Australia. Soal regulasinya seperti apa, sudah akses khusus dari Kementerian Perdagangan untuk memahami. Karena Australia salah satu tujuan negara ekspor dengan ketentuan biosecurity yang ketat,” ungkapnya, Kamis (09/05/2024).
Meski demikian, pihaknya berkomitmen memberikan informasi dan akses yang lengkap bagi berbagai pihak, utamanya dari Kabupaten Sumenep untuk menjajaki pasar produk pertanian ke Australia.
“Dengan fitur-fitur yang sudah kami sediakan, diharapkan dapat membantu mengedukasi Kabupaten Sumenep untuk melakukan ekspor produk pertanian lokal. Dari sini akan kami pantau setiap perkembangannya,” tuturnya.
Selanjutnya, Atase Perdagangan Kedutaan Besar Indonesia di Canberra Australia, Aziza Rahmaniar Salam mengatakan, Sumenep dengan produksi pertaniannya yang besar memiliki potensi untuk ekspor produk ke pasar Malaysia.
“Karena bersebelahan, maka seleranya tidak jauh beda. Apalagi keberadaan saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia bisa memastikan dan menjadi peluang ekspor produk Indonesia ke pasar Malaysia,” kata Aziza Rahmaniar Salam, Kamis (09/05/2024).
Lebih lanjut, Aziza Rahmaniar Salam menjelaskan secara detail peraturan, perizinan produk yang hendak dimasukkan ke pasar Malaysia sesuai dengan kustom seperti halnya, kustom peternakan, kustom pertanian, dan sebagainya.
“Dari sisi pengemasan juga diatur. Seperti yang telah disampaikan tadi, bahwa untuk melakukan kegiatan ekspor, maka mesti memahami regulasi serta aturannya,” paparnya lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid menuturkan bahwa langkah yang dilakukan oleh pihaknya merupakan salah satu bukti keseriusan pemerintah dalam memaksimalkan potensi pertanian lokal di Kota Keris.
“Sehingga diharapkan para petani bisa meningkat secara kesejahteraannya. Selain itu, petani di Sumenep ke depan menambah wawasan dan pengetahuan usaha tani secara modern dan secara efisien,” tegas pejabat yang akrap dipanggil ‘Pak Inong’ itu.
Dijelaskan Mantan Kadiskop UKM Sumenep tersebut, Sumenep sebelumnya sudah melakukan ekspor bawang merah lokal ke kancah internasional.
Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dan Kepala DKPP Sumenep Chainur Rasyid memastikan bahwa potensi pertanian lainnya akan diupayakan untuk melakukan ekspor skala global.
“Banyak potensi pertanian yang dimiliki petani-petani kita. Sehingga pembahasan ini akan ditindaklanjuti untuk membuka peluang ekspor produk untuk komoditas pertanian lainnya,” pungkasnya. (*)