Tradisi Panjat Do’a, Menjadi Kebiasaan Warga Jember Usai Datang dari Tanah Suci Mekkah

Tradisi Panjat Do'a, Menjadi Kebiasaan Warga Jember Usai Datang dari Tanah Suci Mekkah
Suasana Tradisi Panjat Do'a Warga Jember Ketika Baru Datang Dari Tanah Suci Mekkah. (Foto: Ach. Suni - Kanal News)

JEMBER, kanalnews.id – Setiap ada warga baru datang dari tanah suci Mekkah, baik haji atau umrah, Warga Jember pasti menggelar kegiatan tradisi Panjat Do’a.

Tradisi Panjat Do’a itu diselenggarakan oleh warga yang baru datang dari tanah suci Mekkah, kemudian semua warga setempat tanpa diundang langsung datang untuk bersalaman sambil berpelukan kemudian dibacakan do’a oleh orang yang baru datang dari tanah haram itu.

Baca Juga :  Berkunjung ke Jember, Pasangan Amin Disambut Ribuan Alim Ulama

Seperti dilakukan oleh Bapak Halil dan Ibu Samawati yang baru datang dari Tanah Suci Mekkah menggelar acara do’a dan buka puasa bersama dirumahnya sendiri dengan para tetangga dan sanak familinya.

Hal itu dilakukan agar ibadahnya selama di tanah suci dan di tanah air supaya diterima oleh Allah SWT. Serta membawa keberkahan dan keselamatan bagi keluarganya dan para tetangganya dan familinya.

Baca Juga :  112 Calon Jamaah Haji Asal Kabupaten Belitung Siap Diberangkatkan ke Tanah Suci

“Semoga dapat ridha ilahi dan membawa keberkahan dan keselamatan bagi kita semuanya”, kata Bapak Halil dan Ibu Samawati pada media ini. Rabu (29/03/2023) sore.

Diketahui Bapak Halil dan Ibu Samawati adalah Warga Desa Tempurejo, kecamatan Tempurejo, Jember itu hampir sebulan di Tanah Suci. Dan tiba di Tanah Air dua hari setelah puasa berlangsung.

Pantauan media ini acara tersebut berlangsung khidmat dan penuh khusuk. Hal ini sebagai isyarat bahwa acara yang bertepatan dengan bulan puasa ramadhan bisa membawa keberkahan.

Baca Juga :  Sukses Gelar Event Internasional AMG 2023, Bupati Hendy; Dari Jember Untuk Dunia

“Semoga semua warga yang hadir dalam kegiatan panjat do’a ini diberi keselamatan dan kemampuan agar juga bisa melaksanakan ibadah haji atau umrah ke tanah suci Mekkah,” harap Bapak yang berprofesi seorang pedagang itu. (Suni/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *