SUMENEP, KanalNews.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kabupaten Sumenep semakin dekat.
Sebagai incumbent Achmad Fauzi Wongsojudo dipastikan akan maju lagi menjadi orang nomor satu di Kabupaten paling ujung pulau Madura ini.
Namun, ditengah pergolakan politik di kota keris itu, para praktisi, aktivis hingga elit politik saat tidak sepertinya tertarik mendiskusikan siapa yang akan menjadi petahana di Pilkada Sumenep 2024.
Akan tetapi, mereka lebih tertarik membicarakan siapa yang akan menjadi pendamping atau Calon Wakil Bupati (Cawabup) mendampingi Achmad Fauzi Wongsojudo di kontestasi politik 5 tahunan tingkat Kabupaten tersebut.
Hingga kini, sudah banyak figur bermunculan yang ingin mendampingi Achmad Fauzi yang diprediksi sulit dikalahkan di Pikada serentak 2024 nanti.
Mulai dari kalangan tokoh agama, pengusaha, politisi hingga aktivis berenut kursi Cawabup incumbent mendampingi Achmad Fauzi.
Namun yang pasti hingga saat ini, dari sejumlah figur yang ingin maju mendampingi Achmad Fauzi di Pilkada 2024 ada 9 orang mendaftarkan diri di penjaringan Bupati dan Wakil Bupati yang dibuka oleh PDI Perjuangan.
Ke 9 orang berbuat rekom partai moncong putih yang merupakan kendaraan politik Achmad Fauzi Wongsojudo sebagi incumbent itu diantaranya; Nurfitriana (anggota DPRD Jatim dari PKB yang juga istri mantan Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim), kemudian Herman Dali Kusuma (mantan Ketua DPRD Sumenep periode 2014-2019) dan Hamid Ali Munir (Ketua DPRD Sumenep periode 2019-2024).
Kemudian, 6 pendaftar lainnya adalah Dewi Khalifah atau Nyai Eva (Wakil Bupati Sumenep), Faisal Muhlis (Ketua DPD PAN Sumenep), KH Qusyairi (pengasuh salah satu Ponpes di Ganding Sumenep), Syamsul Arifin (Kepala Desa di Ambunten), Suharinomo (anggota DPRD Sumenep asal Pulau Kangean), dan M. Nizar Kherid (tenaga ahli anggota DPR RI Nasdem).
Dari 9 figur tersebut ada Dewi Khalifah atau Nyai Eva yang dulu dipinang Achmad Fauzi Wongsojudo menjadi wakilnya di Pilkada Sumenep 2020 lalu sehingga berhasil mengalahkan rivalnya yakni paslon Fattah Jasin – KH. Ali Fikri.
Namun akankah di Pilkada Sumenep 2024 ini Achmad Fauzi Wongsojudo kembali berpasangan dengan Nyai Eva dengan sebutan Paslon Fauzi-Eva..?
Pertanyaan itu muncul setelah publik menilai pasangan Fauzi-Eva dinilai kurang kompak dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Keris.
Terbukti dalam pengambilan kebijakan dan persoalan pembangunan Bupati Fauzi lebih dominan di mata publik, sementara Nyai Eva sebagai Wakilnya dipandang sebelah mata karena dianggap tidak kompak.
Lantas, menanggapi isu miring tersebut, akhirnya Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo angkat bicara merespon pergolakan politik di Kota Keris.
Akan tetapi, diluar dugaan Bupati Fauzi panggilan akrabnya memeberikan tanggapan yang mengejutkan publik terkait apakah dirinya tetap akan menggandeng Nyai Eva sebagai wakilnya di Pilkada Sumenep 2024.
Atau malah sebaliknya pasangan Fauzi-Eva akan “Pisah Ranjang” atau Pecah Kongsi di Perta Demokarasi 5 tahunan tingkat Kabupaten itu.
Bupati Fauzi pada sejumlah awak media usai menghadiri Rapat Paripurna Raperda LPJ APBD 2023 di Kantor DPRD Sumenep mengatakan dengan samar-samar siapa yang akan dipilih mendampinginya di Pilkada Sumenep 2024 itu tergantung kordinasi dan kerjasama partai Politik.
“Saya masih menunggu surat tugas untuk berkomunikasi dengan partai politik di Kabupaten Sumenep yang mau bekerjasama dengan kita (PDI Perjuangan, red). Sebab untuk penentuan Wakil Bupati itu ditentukan oleh kerjasama Partai, ” katanya kepada sejumlah wartawan, Senin (03/07/2024) kemarin.
Disinggung apakah selama ini dirinya merasa nyaman bergandengan dengan Wabup Nyi Eva dalam memimpin Sumenep, Bupati Fauzi juga memberikan komentar naratif seakan memberikan sinyal kuat tidak akan kembali meminang Nyai Eva sebagai wakilnya.
“Kalau saya bersama siapa saja selalu nyaman, ” pungkas Politisi muda PDI Perjuangan itu. (*)