JEMBER, KanalNews.id – Guna mewujudkan pemilih cerdas dan kritis, Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Kiai Haji Achmad Shiddiq (UIN Khas) Kabupaten Jember, menggelar seminar legislasi pemilu. Rabu, 20 September 2023.
Kegiatan seminar yang bertempat di aula kampus islam tekemuka di Kabupaten Jember itu mengusung tema yang bertajuk “Peran Mahasiswa dalam rangka Menghadapi Kontenstasi Pemilu 2024”.
Pantauan media KanalNews.id pada kegiatan seminar Legislasi Pemilu tersebut, panitia mendatangkan pemateri top, yakni Anggota Komisi II DPR RI Widarto dan Komisioner Bawaslu Jember Devi Aulia Rahim.
Ketua Umum SEMA UIN Khas Jember, Yuda Ferawati mengatakan, tujuan dari digelarnya seminar legislasi pemilu itu adalah dalam rangka memberikan pemahaman tentang pemilu kepada mahasiswa.
“Sesuai tema yang diangkat pada seminar kali ini, diharapkan mahasiswa bisa menjadi pemilih cerdas berkualitas dan kritis pada Pemilu 2024 nanti, ” katanya kepada media ini. Rabu (20/09/223).
Apalagi, sambung Fera panggilan akrabnya menjelaskan, dalam keputusan MK yang baru sudah memperbolehkan adanya kampanye politik dalam dunia pendidikan perguruan tinggi atau kampus.
“Menurut saya sah saja, karena adanya kampanye di kampus itu lebih sehat, karena mahasiswa memiliki pola pikir kritis,” ungkapnya saat di konfirmasi media ini.
Sementara itu, Anggota DPR RI Widiarto, selaku pemateri pertama menyampaikan, beberapa point tantangan Pemilu, diantaranya yaitu demokrasi prosedural, Money Politic, Isu Sara, dan Berita Hoax.
Menurutnya, mahasiswa agen of change (pembawa perubahan) memiliki dan penting untuk mengedukasi masyarakat luas, supaya pemilu 2024 berjalan dengan sehat dan tidak ada harga (Money Politic).
“Mahasiswa harus menjadi pemilih yang cerdas, kritis dan masuk akal, Jadilah agen of change karena teman-taman mahasiswa adalah atlet perubahan.” ujarnya saat pemaparan materi di Aula FEBI UIN Khas jember.
Widarto juga menyampaikan bahwa pendidikan politik sangat penting bagi pola pikir mahasiswa sehingga dapat membawa perubahan bagi masyarakat.
“Kedepan harus diadakan pendidikan politik. Karena hal itu dapat meningkatkan pola pikir mahasiswa yang nantinya akan membawa perubahan pada masyarakat, ” terang Widiarto.
Adapun materi kedua yang disampaikan oleh Komisioner Bawaslu, Devi Aulia Rahim menjelaskan, terkait pengawasan pemilu, pelanggaran pemilu, serta peran mahasiswa sebagai pemilih.
Dalam pemaparannya, Devi panggilan akrabnya juga berharap dengan adanya seminar Legislasi Pemilu mahasiswa mampu membantu dalam kampanye nantinya.
“Kami berharap mahasiswa ini ikut andil dalam pemilu 2024, dan juga kami berharap mahasiswa menjadi partisipatif serta pemilih yang cerdas dalam memilih sesuai dengan hati nuraninya apalagi terkait dengan money politic, ” harap Devi.
Komisioner Bawaslu itu juga menyampaikan, bahwa kegiatan seminar tentang pemilu tersebut tentu sangat berkaitan dengan peraturan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait kampanye go to school (pemilu di lembaga pendidikan)
“Meski Pilkada kemarin sudah bisa kampanye ke lembaga pendidikan. Namun untuk Pimilu saat ini belum bisa, sebab regulasinya belum turun dari Pusat, ” pungkasnya. (Ninil/Red).