GRESIK, KanalNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur, menyambut hangat kunjungan kerja (Kunker) Pemkab Beltim (Belitung Timur) ke daerahanya. Selasa, 07 November 2023.
Berdasarkan informasi dihimpun media ini, kedatangan Pemkab Beltim ke Kabupaten Gresik dalam rangka belajar mengelola sektor kekayaan alam menjadi penunjang kemajunan Pembangunan di sektor ekonomi.
Diketahui, kunjungan Pemkab Beltim tersebut disambut langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Dra. Hj. Aminatun Habibah M.Pd dengan dimpingi Sekdakab Gresik, Ir. Achmad Washil Miftahul Rachman M. T, Asisten 1 Bid Pem dan Kesra, Suyono, dan Kepala Bappeda Misbahul Munir.
Hadir pula pada kesempatan tersebut, Kadis Pertanian Gresik Eko Anindito, Ka DPMPTSP Agung Endro, Kadisnaker Andhy Hendro Wijaya, Kadin Perikanan Moh. Nadlelah, Kadiskominfo Ninik Asrukin serta Kadin PU Dhianita.
Wabup Gresik, Dra. Hj. Aminatun Habibah M.Pd, memberikan apresiasi kepada Pemkab Beltim yang telah berkunjung ke daerahnya.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Gresik kami mengucapakan terima kasih atas kunjungan dari Pemerintah dan Pokja Wartawan Kabupaten Belitung Timur, ini merupakan apresiasi bagi kami,” katanya saat memeberikan sambutan. Selasa (07/11/2023).
Lebi lanjut, pada kesepatan itu, Wabup Aminatun panggilan akarabnya memaparkan tentang kondisi Kabupaten Gresik mulai dari letak geografis, sosisal, budaya hingga pariwasata yang dimanfaatkan menjadi penunjang kemajuan Pembangunan di sektor ekonnomi.
“Kabupaten Gresik terdiri dari 18 kecamatan, 2 kecamatan ada pulau Bawean dengan 7 pelabuhan khusus dan 2 pelabuhan umum yang masuk kekonsep BUMN yang dikembangkan dan testurnya sudah ada, dengan jumlah penduduk 1400.000,”
“Saat ini kemajuan Kabupaten Gresik ditunjang dari kota wisata yang bersejarah baik dari peninggalan kolonial Belanda sampai ke beberapa tempat makam seperti makam para Sunan, syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri dan makam Presiden pertama Indonesia pertama Soekarno,” imbuh Wabup Aminatun.
Wabup Gresik juga menjelskan bahwa majunya Faktor-faktor seperti, wisata, industri electronik, kimia, pertanian, perikanan dan pelabuhan membuat Kabupaten Gresik berkembang pesat dengan energi pendukung industri yang menjadi tema dilingkup KEK (kawasan ekonomi khusus) dengan luas lahan sekitar 2.267 hektar.
Selain itu, Aminatun juga mengatakan, PAD-nya juga ditunjang beberapa faktor, diantaranya, Komoditas ekspor produk perikanan Indonesia meliputi udang, tuna, kerapu, kakap, tenggiri, tilapia, cephalopoda (squid, ocopus, cuttlefish), daging kepiting ranjungan, kepiting, rumput laut, teripang, lobster. Komoditas perikanan tersebut diolah menjadi produk perikanan berupa produk akhir.
“Kabupaten Gresik juga terkenal dengan sebutan Kota Industri karena Kabupaten Gresik menjadi kawasan industri-industri besar, seperti Industri Pupuk dan Industri Semen,” ungkapnya.
Bahkan menurut, Wabup yang beras cantik itu juga menjelaskan, bahwa daerahnya juga sebagai salah satu daerah produsen terbesar di Indonesia seperti kulit ikan, udang vaname dan ikan Bandeng.
“Terbukti melalui produk UMKM Lokal UD. Sinarjaya milik H. Kasdi ini akan diekspor ke Hongkong. Total pengiriman kulit ikan Pari dan ikan Hiu mencapai beberapa kontainer dengan volume 5,5 ton senilai 27.OOO US Dollar atau Rp. 450 juta (kurs Rp. 15.000),” terangnya.
“Gresik juga panen raya udang vaname rata-rata maksimal, jika dihitung produktivitas 30 sampai 40 ton per hectare, selainitu Kabupaten Gresik juga merupakan salah satu produsen ikan bandeng di Indonesia, volume produksi ikan bandeng pada tahun 2020 tercatat 87.119 ton dari total produksi perikanan budidaya sebesar 138.578 ton atau 62,87%,” pungkasnya. (Alvin/Red).