Perjuangkan Nasib Tembakau Madura, MWC NU Ganding Gelar Halaqah Tembakau

Perjuangkan Nasib Tembakau Madura, MWC NU Ganding Gelar Halaqah Tembakau
Dari Kiri, Wakil Rois Syuriah PCNU Sumenep, KH. Washil Hasyim, Korwil Sumenep P4TM H. Mukmin, Ketua Rois Syuriah MWCNU Ganding, KH. Moh. Haqqi Ahata, pada acara Halaqah Tembakau di PP Raudhatut Thalibin. (Foto: Helman JR - Kanal News).

SUMENEP, KanalNews.id – Ketika bicara tembakau, maka tembakau Madura yang sering jadi perbincangan di warung kopi hingga di gedung parlemen. Jumat, 4 Agustus 2023.

Gimana tidak, tembakau Madura yang dulunya menjadi primadona bagi petani di Madura hingga dijuluki daun emas saat ini malah seakan jadi bahan permainan bagi pabrikan.

Sehingga masyarakat petani di Madura utamanya di Kabupaten Sumenep yang dulunya berlomba-lomba menanam tembakau ketika masuk musim tanam sampai tidak ada lahan atau tanah yang tidak ditanami tembakau.

Namun sekarang sudah tidak lagi, bahkan banyak tanah menjadi laham tidur gara-gara nasib tembakau Madura harganya kerap dipermainkan oleh pabrik yang membeli hasil penen tembakau.

Oleh karenanya tidak sedikit petani di Madura termasuk di Sumenep malah memilih banting setir dengan menanam tumbuhan lainnya seperti bawang dan sayuran ketika masuk musim tanam tembakau.

Merespon persoalan para petani tembakau Madura, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, menggelar Halaqah tembakau pada pertemuan rutin bulan yang diisi dengan Bahtsul Masail. Jum’at, 4 Agustus 2023.

Baca Juga :  Meriahkan HUT RI Ke-78, BPRS Bhakti Sumekar Gelar Aneka Ragam Lomba

Pada Halaqah Tembakau yang ditempatkan di Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Jalan Lorong Anyar, Ganding, Sumenep, itu menghadirkan Korwil Sumenep Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM), H. Mukmin.

Hadir pula pada acara itu, Wakil Rois Syuriah PCNU Sumenep, KH. A. Washil Hasyim, Ketua Rois Syuriah MWC NU Ganding, KH. Moh. Haqqi Ahata, Ketua MWC NU, Moh. Syukur Saleh, serta seluruh pengurus MWC NU, Lembaga dan Banom serta pengurus Ranting NU di Kecamatan Ganding.

Pada kesempatan itu, Wakil Rois Syuriah , KH. A Washil Hasyim menyampaikan bahwa, selama ini belum ada yang membela atau mengawal nasib tembakau Madura ketika sudah masuk musim panen.

“Semua pelaku tembakau, baik pedang, bandul hingga gudang yang membeli hasil panen Tembakau Madura para petani semuanya berpihak kepada Pabrik rokok, jadi tidak ada yang memperhatikan nasib petani tembakau, ” katanya saat mengisi Halaqah Tembakau. Jum’at (4/08).

Oleh sebab itu, sambung Kiai Washil biasa dipanggil, mulai saat ini NU harus hadir mengawal nasib petani tembakau agar harga jualnya tidak lagi dipermainkan atau dibeli murah oleh pabrikan.

Baca Juga :  Talk Show Kuda Hitam di Pilkada Jatim, Baijuri; Bintang Utamanya Tetap Bunda Khafifah

“Jadi kita NU saat ini harus hadir untuk membela nasib petani tembakau, agar kedepan para petani kembali menggeliat untuk menanm tembakau ketika masuk musim tembakau, ” ujarnya.

Kendati demikian, kata Kiai Washil, dirinya juga meminta kepada warga NU untuk memberikan pengetahuan kepada para petani agar jujur dalam bertani tembakau, baik mulai dari masa tanam, masa panen hingga proses pengeringan.

“Misalnya kalau belum masuk masa panen atau tembakaunya masih muda yaa jangan dipanen dulu. Begitu juga ketika panen hingga proses pengeringan jangan dicampur-campur dengan bahan lain, seperti gula, semen atau lainnya, ” ungkapnya.

“Karena ingin beratnya bertambah maka ditambah gula 10 hingga 15 Kg misalnya, itu tidak boleh, namanya itu tidak jujur dalam bertani, ” timpal Kiai Washil mengakhiri penjelasannya.

Sementara itu, Korwil Sumenep P4TM, H. Mukmi menyampaikan, bahwa pihaknya bersama anggota peguyuban tembakau Madura lainnya mengaku sudah berusaha semaksimal untuk menaikkan atau mengembalikan kembali harga tembakau seperti pada puluhan tahun silam.

Baca Juga :  Tekan Harga Beras, Pemkab Banyuwangi Bersama Satgas Pangan Gelar Operasi Pasar

“Salah satu upaya kami adalah dengan meminta kepada pabrik atau gudang dan kepada pemerintah agar tidak memasukkan tembakau Jawa ke Madura, sebab hal itu sangat merugikan petani tembakau di Madura, ” katanya kepasa warga NU yang hadir pada Halaqah Tembakau itu.

Bahkan pria yang juga sebagai Direktur Perusahaan Rokok (PR) Bahagia yang berlokasi di Kecamatan Ganding itu berjanji, untuk tahun ini akan membeli langsung hasil panen tembakau Madura kepada petani.

“Pada musim tembakau tahun ini kami akan membeli hasil penen tembakau para petani, silahkan antarkan langsung ke gudang kami. Kami akan bukan mulai tanggal 14 atau 15 Agustua ini, ” ungkapnya.

“Bahkan kami pastikan pengambilan poster atau sampel tembaku sesuai kesepakatan bersama tidak boleh lebih setengah (½)Kg. Jika nanti adan pedagang atau bandul mengambil lebih dari itu silahkan laporkan ke kami, ” pungkasnya. (Hil/Red). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *