PAMEKASAN,KanalNews.co.id – Ratusan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan gelar aksi demonstrasi di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madura, Kelurahan Barurambat Timur, Pademawu, Pamekasan, Jumat (25/04/2025).
Aksi yang digelar aktivis PMII Pamekasan tersebut, menuntut perhutani mencabut laporan yang dilayangkan ke Polres Pamekasan atas dugaan perusakan magrove, di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu.
Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Pamekasan, Homaidi menilai laporan yang dilakukan perhutani hanya akan merugikan para nelayan yang tidak bersalah. Dikatakan sudah ada 11 nelayan yang dimintai keterangan oleh penyidik.
Dirinya khawatir 11 nelayan yang telah dimintai keterangan akan ditetapkan tersangka. Sementara menurut dia para nelayan tidak tau apa-apa.
“Hal ini dikhawatirkan hanya akan menyeret para nelayan yang sehari-hari hanya bekerja mencari ikan di laut, mereka tidak tau apa-apa soal ini,” terangnya.
Oleh sebab itu, ia meminta Kepala Perhutani agar segera mencabut laporan tersebut. Sebab, para nelayan hanya mencari nafkah dan diyakini tidak bersalah.
Sementara itu, Kepala Perhutani KPH Madura, Akhmad Faizal menolak permintaan PC PMII, menurutnya laporan yang dilayangkan ke Polres Pamekasan tidak menyasar para nelayan. Pihaknya mengaku hanya melaporkan kerusakan mangrove.
“Kami melaporkan soal perusakan mangrove, tidak melaporkan nelayan,” ungkapnya.
Menurut Faizal, jika laporan dicabut maka proses hukum akan gugur. Sementara pelaku perusakan tidak dapat menerima konsekuensi dari perbuatannya.
Faizal menambahkan sepanjang sungai yang dikeruk tersebut masuk wilayah Perhutani menurut peta peta yang dimilikinya.(*)