SUMENEP, KanalNews.id – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali kedatangan Wisatawan Mancanegara (wisman) dari berbagai belahan dunia. Minggu 1 Oktober 2023.
Berdasarkan informasi dihimpun media ini, saat ratusan turis asing dari Amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, dan sejumlah negara lain di Eropa itu tiba di Pelabuhan Kalianget, kemudian disambut oleh perwakilan Pemkab Sumenep. Rombongan lalu dikawal menuju Keraton Sumenep.
Ratusan wisman dari berbagai belahan dunia tersebut mengaku senang dan terpesona dengan keramahan warga Sumenep ketika menyambut seorang tamu.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Mohammad Iksan menyampaikan, bahwa Sumenep menyimpan banyak pesona dan keindahan.
“Selain wisata alam, kita juga menawarkan wisata budaya dan kesenian yang beragam dan penuh kesan sehingga dapat menarik minat wisatawan dunia berkunjung ke kota keris ini, ” katanya kepada media ini. Minggu (01/10/2023).
Lebih lanjut, Iksan menjelaskan, seperti yang terus diingatkan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, setiap kehadiran tamu di Sumenep harus disambut dengan keramahan.
“Setiap tamu di Sumenep adalah raja. Maka layaknya raja, harus kita perlakukan istimewa,” tuturnya menyampaikan pesan Bupati Fauzi.
“Ini bukan hanya bagi wisatawan mancanegara, tapi bagi siapa saja yang datang ke Sumenep pasti akan dilakukan penyambutan yang sama,” sambungnya.
Selain itu, Iksan juga menjelaskan prosesi penyambutan ratusan wisman saat tiba di keraton para turis tersebut disambut dengan kesenian lokal.
“Di keraton, kami tampilkan beragam kesenian lokal, mulai dari saronen, jaran serek, tari muang sangkal, juga tari topeng,” kata Iksan.
Bahkan menurut Iksan, deri saking kagum dan terksimanya dengan Kebudayaan dan kesenian lokal Sumenep, ratusan wisatawan asing itu mangaku akan kembali berkunjung ke Sumenep di lain waktu.
“Sambutan ini dianggap luar biasa bagi para turis Eropa yang hadir. Mereka merasa senang, memberikan kesan mendalam. Bahkan mereka mengatakan Ingin kembali lagi ke Sumenep,” lanjutnya.
Bukan hanya menampilkan kesenian lokal, seperti yang diinstruksikan Cak Fauzi, setiap kegiatan di Sumenep harus melibatkan UMKM. Tujuannya agar ekonomi masyarakat terus berputar dan meningkat, sehingga berdampak pada kesejahteraan.
“Alhamdulillah ada banyak transaksi dari souvenir yang dijajakan para UMKM, mulai dari batik dan keris. Para turis juga tidak kesusahan untuk bertransaksi, karena para UMKM membawa mesin EDC,” pungkas Iksan. (Hil/Red).