Polisi Bakal Usut Kasus Bayi Yang Ditemukan Meninggal di Pegantenan

Bayi Malang Berjenis Kelamin Laki-laki Ditemukan Meninggal, (Foto/Dok. Kanal News)

PAMEKASAN, KanalNews.id – Unit Reskrim Polsek Pegantenan gerak cepat usai ada laporan warga terkait penemuan mayat seorang bayi tanpa identitas di Desa. Bulangan Barat, Kec. Pegantenan, kab. Pamekasan, pada Minggu siang (28/09/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang warga inisial J, karena curiga adanya gundukan seperti makam baru di tempat pemakaman keluarga warga setempat, padahal tidak ada warga yang meninggal.

Baca Juga :  Kisah Pilu Ratusan Warga Sumenep Jadi Korban Dugaan Manipulasi Kredit BNI 46

Dengan adanya kejadian tersebut Unit Reskrim Polsek Pegantenan langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan memastikan kondisi di lapangan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, bayi yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan jenis kelamin laki-laki.

Kapolres Pamekasan melalui Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Jupriadi, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap siapa pelaku yang tega membuang bayi tersebut.

Baca Juga :  50 Anggota DPRD Sumenep Hasil Pileg 2024 Resmi Dilantik, Ini Daftarnya!

Ia menegaskan, Pihaknya akan bekerja sama dengan tim medis dan pihak terkait untuk memastikan penyebab kematian serta melakukan langkah hukum lanjutan.

“Kasus ini menjadi perhatian serius karena menyangkut kemanusiaan. Kami akan mendalami informasi dari masyarakat sekitar untuk mengungkap siapa pelakunya,” ujar AKP Jupriadi.

Kasi Humas Polres Pamekasan mengimbau warga agar segera melaporkan setiap kejadian mencurigakan, sekecil apa pun, agar dapat segera ditindaklanjuti.

Baca Juga :  Kepala DKPP Sumenep Ajak ASN Majukan Pertanian dengan Semangat Kemerdekaan

“Polisi tidak bisa bekerja sendiri, dukungan masyarakat sangat penting dalam mengungkap kasus seperti ini. Kami berharap sinergi antara aparat dan warga terus terjaga untuk mencegah peristiwa serupa terulang,” tegasnya.(*)